 |
| Dokumentasi Pelantikan. Perwakilan PT. Pupuk Indonesia (baju putih) |
Mataram, PolitikNTB.Com–Baru sehari dilantik, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Lombok Barat langsung menggandeng PT Pupuk Indonesia untuk mendukung program peningkatan produksi pangan, hortikultura, dan perkebunan di daerah.
Ketua DPD TMI Lombok Barat, Adha, menegaskan organisasinya siap mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Bapak Presiden menargetkan dalam lima tahun ke depan kita harus berdaulat pangan. Kita siap untuk mensukseskannya,” ujarnya saat pelantikan di Kota Mataram, Sabtu (23/8/2025).
Sekretaris DPD TMI Lombok Barat, Syamsul Fahmi, menyebut potensi pertanian di wilayahnya sangat besar, dengan target 1.000 hektare hortikultura sebagai penopang kebutuhan nasional. Menurutnya, hampir semua kecamatan menghasilkan tanaman pangan dan hortikultura, sementara kopi dan kakao terkonsentrasi di Narmada, Lingsar, dan Gunungsari.
Fahmi menekankan pentingnya keterlibatan swasta dalam mendukung petani.
“Hari ini kita langsung bermitra dengan PT Pupuk Indonesia. Dukungan ini penting agar produksi meningkat, nilai tambah perkebunan terwujud, dan ke depan bisa masuk pasar ekspor,” katanya.
Sementara itu, perwakilan PT Pupuk Indonesia, Azis Satria Putra, menyatakan pihaknya siap mendukung DPD TMI Lombok Barat.
“Kami akan mendampingi petani dengan edukasi pemupukan berimbang. Untuk perkebunan, kami punya produk Phonska Pelangi yang cocok untuk kakao,” ujarnya.
Untuk diketahui, pelantikan DPD TMI Lombok Barat dihadiri Kepala Dinas Pertanian NTB, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pimpinan Bulog Kanwil NTB.
Sebagai informasi, Tani Merdeka Indonesia merupakan organisasi pertanian yang mendapat dukungan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta dipimpin Ketua Umum Don Muzakir.
TMI hadir sebagai wadah perjuangan petani menghadapi perubahan iklim, fluktuasi harga, akses teknologi, hingga distribusi bantuan pemerintah.
0Komentar