![]() |
Lalu Lukman, Anggota Konstituante RI 1959 (Sumber Foto: Konstituante.net) |
(Refleksi 80 tahun Kemerdekaan Indonesia).
Lombok Barat,PolitikNTB.Com–Dalam perayaan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, nama Lalu Lukman layak diangkat kembali sebagai pengingat bahwa Lombok Barat, khususnya Narmada, pernah menorehkan jejak penting dalam sejarah politik nasional.
Lalu Lukman lahir pada 21 Februari 1920. Jejak pendidikannya menembus berbagai jenjang pada masa Hindia Belanda, mulai dari HIS, AMS, hingga Sekolah Pamong Praja Menengah (CIBA) di Makassar.
Pendidikan itu kemudian mengantarkannya ke jalur pengabdian sebagai pamong praja. Ia pernah menjadi juru tulis di Selong pada 1943, panitera pengadilan (griffier) pada 1944, hingga Asisten Kepala Distrik di Gerung setelah proklamasi 1945.
Setelah pendudukan Belanda menggagalkan perjuangan Komite Nasional Indonesia (KNI) di Lombok, Lalu Lukman memilih jalan politik dengan bergabung ke Partai Nasional Indonesia (PNI).
Keaktifannya mengantarnya menjadi Ketua PNI Daerah Lombok pada 1953. Dari titik itu, kiprahnya tidak lagi sebatas lingkup daerah. Pada 1956 ia terpilih menjadi anggota Konstituante Republik Indonesia, lembaga yang saat itu bertugas menyusun dasar konstitusi negara.
Kehadirannya di Konstituante menjadi bukti bahwa suara dari Narmada pernah hadir dalam percaturan nasional. Dari sebuah wilayah yang berjuluk Kota Air itu, lahir seorang politisi yang turut mewarnai arah perjalanan bangsa.
Delapan puluh tahun setelah proklamasi, kisah hidup Lalu Lukman menegaskan bahwa kemerdekaan tidak hanya ditopang oleh tokoh-tokoh dari pusat kekuasaan, tetapi juga oleh peran tokoh daerah yang bekerja dengan konsistensi dan keberanian.
Narmada menjadi saksi bahwa sejak awal, Lombok Barat tidak pernah absen dalam memberikan kontribusi pada republik.
Hari ini, ketika Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-80, jejak Lalu Lukman mengingatkan generasi penerus bahwa perjuangan membangun bangsa tidak berhenti pada satu zaman.
Dari ruang konstituante hingga ruang kehidupan masyarakat sekarang, semangat itu akan terus diwariskan sebagai landasan untuk melangkah ke depan.
Selamat ulang tahun yang ke-80 bangsaku, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
0Komentar