Lombok Barat,PolitikNTB.com–Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darussalam (STISDA) Bermi, Desa Babussalam, Gerung, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi berbasis pesantren.
Pada Sabtu (16/8/25) kemarin, sehari menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI, jajaran pengelola bersama seluruh tenaga akademik STISDA menggelar rapat penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) di aula kampus.
Ketua STISDA, Adnan, MH, menegaskan bahwa penyusunan kurikulum OBE ini merupakan langkah penting untuk menyesuaikan arah pendidikan dengan kebutuhan zaman serta tuntutan kompetensi lulusan.
“STISDA harus mampu menghasilkan sarjana yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki kompetensi praktis, visioner, dan berdaya saing,” ujar Adnan dalam sambutannya.
Dalam pembahasan ini, fokus diarahkan pada pengembangan dua program studi unggulan, yakni Perbandingan Mazhab dan Hukum Tata Negara. Keduanya diharapkan mampu melahirkan lulusan yang mumpuni dalam bidang syariah sekaligus tanggap terhadap dinamika hukum dan sosial masyarakat.
Adnan menambahkan, transformasi kurikulum ini bukan sekadar penyesuaian administratif sesuai regulasi baru, melainkan upaya nyata untuk memajukan STISDA agar menjadi pusat kajian syariah yang modern sekaligus berakar pada tradisi pesantren.
“Kami berpacu bersama demi kemajuan STISDA dan masa depan generasi bangsa,” tegasnya.
Selain membahas kurikulum, STISDA juga tengah mengajukan penambahan program studi baru sebagai bagian dari penguatan kapasitas akademik.
Upaya ini penting mengingat STISDA merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Gerung yang tumbuh dari tradisi pesantren.
Rapat yang berlangsung dinamis dengan berbagai masukan konstruktif dari para dosen ini menjadi simbol kesungguhan STISDA dalam ikut menunaikan cita-cita kemerdekaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Momentum penyusunan kurikulum OBE ini terasa semakin relevan karena bertepatan dengan peringatan 80 tahun Indonesia merdeka. Jika dahulu kemerdekaan diperjuangkan melalui pengorbanan jiwa raga, maka hari ini kemerdekaan harus dimaknai dengan kerja nyata dalam bidang pendidikan.
Dengan kurikulum baru yang siap diterapkan mulai tahun akademik mendatang, STISDA berharap dapat melahirkan generasi sarjana Islam yang berwawasan luas, kritis, serta mampu menjawab tantangan era global. Sebuah kontribusi nyata dari Gerung untuk Indonesia yang lebih maju di usia kemerdekaannya yang ke-80.
0Komentar