TpdoGSGpGSriTfMlGpGlBSziTY==
Light Dark
Jejak Konsistensi Beni Bakary: Dua Setengah Dekade Mengabdi sebagai Advokat

Jejak Konsistensi Beni Bakary: Dua Setengah Dekade Mengabdi sebagai Advokat

Daftar Isi
×

Lombok Barat, PolitikNTB.COM-Suasana malam terasa hangat sekaligus haru. Tepuk tangan, canda, dan doa mengalir di sebuah perayaan penuh makna, yakni 25 tahun karier sebagai advokat, 25 tahun usia pernikahan, sekaligus ulang tahun yang ke-57 Beni Bakary. Dihadiri sejawat, kerabat, kawan lama, dan tentu saja bersama istri tercinta, acara berlangsung meriah namun tetap khidmat.

Sejak sore menjelang Ashar, tamu-tamu mulai berdatangan. Acara yang diadakan di Bale Rasa itu dibuka dengan doa syukur dan prosesi potong tumpeng, sebuah simbol perjalanan panjang yang penuh liku. Potongan pertama diberikan kepada sang istri, yang selama ini setia mendampingi dari nol. Momen itu membuat banyak mata berkaca-kaca, terlebih ketika Beni menahan air mata saat sang istri menepuk pundaknya dengan penuh kasih. Dari awal pernikahan hingga di usia saat ini, kebersamaan mereka menjadi saksi bahwa perjuangan seorang advokat tidak pernah berjalan sendirian.

Beni Bakary dikenal sebagai advokat senior yang teguh menjaga moral dan etika profesi. Tidak hanya berhenti di ruang sidang, semangatnya sebagai pembelajar hukum terus menyala. Di usianya yang nyaris kepala enam, ia masih menempuh pendidikan Magister Ilmu Hukum di Universitas Mataram, bergabung dengan angkatan 2024. 

Di kelas, ia bukan sekadar peserta, tapi juga kawan diskusi yang akrab dengan mahasiswa muda, aktif berdebat, dan tetap lincah mengikuti arus perbincangan hukum mutakhir. Kehadirannya menjadi bukti bahwa belajar tidak mengenal batas usia.

Dalam sambutannya, Beni tak banyak berpanjang kata. Namun setiap kalimatnya menyimpan pengalaman dan keteguhan hati.

“Ini 25 tahun karir, 25 tahun perkawinan. Saya jadikan satu. Saya masih bertahan, masih bisa menjaga yang namanya etika moral sebagai lawyer, dan itu diperkuat oleh istri saya. Dari awal kami terseok-seok, beratnya kehidupan seorang lawyer, tapi kami hadapi bersama. Perkara pertama saya dibayar dengan nomor HP (Hand Phone). Lebih besar peran istri saya, dari awal sampai hari ini,” ujarnya, disambut tepuk tangan hangat.

Beni Bakary dan Istri

Ucapan itu membuat banyak yang hadir tertegun. Betapa perjalanan seorang advokat tak selalu mulus, dari dibayar dengan nomor ponsel hingga dipercaya menangani perkara orang asing meski tidak bisa berbahasa Inggris. Beni menceritakan masa-masa sulit itu dengan nada bergetar, bahkan beberapa kali ia terdiam, berusaha menahan rasa haru. Ia mengingat bagaimana beratnya bertahan hidup di awal profesi, namun tekadnya untuk tidak menyalahi etika dan tidak mempermainkan klien membuatnya tetap tegak berdiri hingga hari ini.

“Kalau saya masih kuat menjaga moral dan etika, itu karena peran istri saya. Bagaimana kita berpegang pada etika, itulah kunci kenapa karir panjang bisa bertahan. Saya tidak pernah bermasalah dengan klien karena sejak awal saya percaya, advokat hidup dari kepercayaan,” katanya dengan suara bergetar, kembali mendapat tepuk tangan.

Sejumlah rekan advokat yang hadir juga memberikan ucapan selamat. Salah seorang sahabat seangkatannya menyambut Beni dengan doa semoga Panjang umur dan terus dimurahkan dalam menuntut rezeki yang halal. Ucapan itu mengalir dari hati seorang kawan yang tahu betul bagaimana sulitnya mempertahankan idealisme di dunia hukum. Sementara itu, kolega muda menilai Beni sebagai mentor yang selalu rendah hati, tidak segan berbagi pengalaman, dan memberi semangat untuk tak memilih jalan pintas yang salah.

Bersama rekan seangkatan di Megister Ilmu Hukum Unram

Kehadiran mahasiswa pascasarjana Ilmu Hukum Unram juga menambah warna. Mereka menganggap ‘Om Beni’, sapaan akrabnya sebagai “kawan belajar yang selalu bersemangat muda,” karena di kelas, ia tak pernah merasa senior, melainkan selalu siap berdiskusi.

Bukan hanya kalangan hukum, beberapa musisi senior ikut memeriahkan acara dengan penampilan musik berkualitas. Mereka tidak hanya datang untuk mengucapkan selamat, tetapi juga mengisi panggung dengan alunan yang membuat suasana semakin hidup. Perpaduan antara advokat, akademisi, musisi, dan keluarga besar yang hadir menjadikan malam itu sebagai pertemuan lintas profesi dan lintas usia, menunjukkan betapa luasnya lingkaran persahabatan Beni.

Tak ketinggalan, anak tertua Beni yang kini menempuh pendidikan di luar daerah turut memberikan ucapan haru melalui video yang diputar. Kata-katanya membuat suasana semakin penuh rasa syukur. Baginya, ayah bukan sekadar seorang advokat, melainkan teladan yang memperlihatkan arti keteguhan dan konsistensi dalam hidup.

Malam itu, 25 tahun karier dan 25 tahun usia pernikahan bukan sekadar angka. Ia menjadi cermin keteguhan, konsistensi, dan pengabdian seorang Beni Bakary, seorang advokat yang tak kenal lelah belajar, sahabat bagi banyak sejawat, sekaligus suami yang setia menjaga komitmen keluarga. 

Sebagai pembelajar, ia menolak berhenti. Sebagai advokat, ia teguh dalam prinsip. Sebagai suami dan ayah, ia menanamkan cinta dan tanggung jawab. Dan sebagai sahabat, ia tetap hadir, mengalirkan semangat bagi siapa saja yang mengenalnya.

Dalam refleksi yang lebih luas, Beni Bakary menjadi simbol bahwa di tengah zaman yang serba cepat, ketika profesi hukum kerap tergoda kompromi, masih ada advokat yang teguh berpegang pada etika. Ia memperlihatkan bahwa integritas bukanlah hambatan untuk bertahan, melainkan fondasi yang membuat perjalanan panjang bisa dijalani dengan kepala tegak. Kisahnya adalah pengingat bahwa kejujuran, kerja keras, dan kesetiaan keluarga adalah pilar yang membuat manusia tetap kokoh berdiri.

"Di sini juga banyak hadir yang muda-muda, ini sebagai pelajaran, bahwa perjuangan itu tidak instan," pesannya. (Ast)

 


0Komentar

Special Ads